Membiarkan masalah itu sama halnya dengan hanya mengusir hewan liar dari dalam ladang.
Ada sebuah kisah tentang seorang Bapak di dekat rumah saya. Ia memiliki sebuah ladang sayur yang sudah dipagari.
Pada suatu hari segerombolan hewan liar masuk dan melahap isi kebunnya.
Ternyata hewan liar ini menerobos pagar ladang sayur yang sudah bolong akibat kayu penahan yang sudah rapuh.
Keesokan harinya Bapak ini mendapati kejadian yang sama. Akirnya Bapak ini tidak bisa tidur hampir setiap malam karena harus menjaga ladangnya itu dari serbuan hewan liar.
Sampai pada suatu hari Bapak ini mengeluhkan hewan liar yang hampir setiap saat masuk dan memporakporandakan isi ladang sayurnya itu.
Saya hanya memperhatikan apa yang selalu dilakukan Bapak ini,. Bapak ini hanya berusaha dan berusaha untuk mengusir hewan yang masuk ke ladangnya tanpa berpikir mengatasi pagar yang bolong serta yang sudah rapuh, agar hewan liar tidak lagi masuk melalui tempat yang sama atau pada bagian yang lain.
Banyak orang hanya berpikir agar bagaimana sebuah hal yang sudah menjadi masalah itu dapat di atasi tanpa berpikir bagaimana caranya agar tidak terjadi masalah pada kondisi yang sama.
Berpikir bagaimana suatu masalah dapat diatasi dengan cepat tanpa melihat akar persoalan untuk diatasi sama dengan membiarkan bagian pagar ladang yang sudah rapuh, dengan demikian suatu waktu hewan liar dapat lagi masuk ke ladang sayur tersebut.
Setiap orang memiliki masalah dalam hidupnya. Namun apa yang terjadi yang sering kita alami itu selalu berada pada satu titik alasan yang sama. Masalah yang sama datang berulang-ulang. Kita lupa untuk mengatasi akar dari sebuah masalah, kita hanya mengambil poin masalah dengan harapan masalah reda, tetapi tidak menyadari akan terjadi lagi.
Oleh karena itu setiap masalah harus diselesaikan hingga pada AKAR persoalan agar tidak menjadi masalah dikemudian hari.
Baca Juga TERLALU SIBUK