Kesan mistis makam menjadi tak terasa ketika jelang tanggal 24 Desember setiap tahunnya, bagaimana tidak, cobalah anda menyempatkan diri untuk sekedar berjalan disekitar makam, terkusus umat kristiani, anda akan mendapati makam dalam keadaan terang benderang dihiasi bunga-bunga hingga kesan mistis jadi tidak terasa.
Sudah menjadi tradisi dimana jelang Natal harus ziarah ke makam sanak saudara atau orang tua yang telah lebih dahulu meninggalkan kita.
Tidak saja sesuatu yang tampak berbeda dengan rumah atau penampilan, namum makam pun terlihat berbeda.
Tidak diketahui siapa yang mengawali hal ini, namun ini sudah menjadi tradisi di wilayah NTT dan sekitarnya terutama umat Kristiani.
Pemahaman akan hal ini tentu tidak dalam konteks Alkitabiah namun dilakukan berdasarkan keinginan golongan tertentu saja, sebagai bentuk penghormatan untuk sanak saudara serta keluarga yang telah lebih dahulu dipanggil oleh yang empunyai hidup itu.
Menghiasi, membersihkan dan menyalakan lilin di makam saat ini terinspirasi tradisi Umat Kristen Pada zaman Yesus. Dimana pada zaman itu peziarah selalu memberi dan membawa rempah dan memintaki kubur.
Sampai saat ini tradisi tersebut terpelihara, walau sekedar membakar lilin dan mengiasi kubur serta doa syukur atas penyertaan Tuhan bagi yang masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan.
Dalam hal ini tentu tidak dilarang dan juga tidak diharuskan. Tentu masih dalam pandangan yang sama, tradisi ini hanyalah sebuah penghormatan terhadapereka yang telah lebih dahulu dijemput yang maha kuasa.
#ben19